Kabag Ops Polresta Banda Aceh Hadiri Rapat Bersama Unsur Forkopimda Aceh Besar

Dalam menangani sebuah kasus tentunya harus dilakukan upaya pencegahan, salah satunya musyawarah. Hal ini dilakukan oleh unsur Forkopimda Aceh Besar terkait permasalahan pencegahan covid – 19 di Wilayah Aceh Besar yang saat ini semakin meningkat.

Bupati Aceh Besar, Ir. Mawardi Ali mengatakan, bahwa selama ini kita mendengar dan melihat serta kita rasakan bahwa penyebaran virus corona terjadi lonjakan luar biasa.

“Aceh khususnya Aceh Besar  dan Banda Aceh saat ini luat biasa penyebaran, faktor ini membuat kita bertanggung jawab dengan usaha meminimalisir penyebaran yang cukup besar. Saat ini Aceh Besar sudah positif sebanyak 38 orang, tentunya angka yang sangat besar,” ucap Mawardi di Aula Dekranas Aceh Besar, Rabu (5/8/2020).

Kita tidak tahu siapa lagi yang akan menjadi korban, instansi pemerintah, tenaga medis sudah terpapar bahkan semakin hari semakin bertambah, tambahnya lagi.

“Ini terjadi karena kebijakan pemerintah pusat dengan adanya new normal , jadi dengan adanya warga yang keluar kota sehingga menjadikan korban semakin banyak,  Kapolda Aceh sudah menghimbau melalui video siaran radio bahwa virus corona itu nyata adanya,” tutur Mawardi.

Usaha pemerintah dalam pencegahan covid 19, lanjut Bupati Aceh Besar, kita harus mencari solusinya. Aceh Besar, Banda Aceh dan Sabang harus kita jaga bersama. Jika ada waktu nantinya akan kita bicarakan perubahan struktur gugus yang pernah dibentuk, sebut Mawardi.

Dalam rapat ini kita harus mencari solusi dan membuat aksi seperti di koran tadi pagi dalam berita akan dilakukan sweeping sesuai dengan protokol kesehatan. Pemerintah juga akan membatasi ASN dalam memasuki perkantoran, atau yang lainnya, Pungkas Mawardi Ali.

Sementara itu, Kapolres Aceh Besar AKBP Riki Kurniawan SIK, mengatakan seperti disampaikan oleh Bupati, korban positif sudah mencapai sebanyak 38 orang dan mudah-mudahan tidak bertambah lagi.

“Kita harus melakukan gencarkan lagi kegiatan sosialisasi  dan juga akan dilaksanakan sweeping terhadap pelanggaran protokol kesehatan. Saat ini kita sedang melaksanakn Operasi Patuh Seulawah dengan melibatkan segala instansi dengan tujuan selain merazia kenderaan bermotor, juga mensosialisasikan cara mencegah penyebaran covid 19. Disana kami membagikan masker dan melakukan swab dan rapid tes terhadap warga,” sebut AKBP Riki.

Jika ada laporan pasien yang terpapar positif, harus dilakukan penyelidikan atau pendataan lebih lanjut serta lakukan kordinasi dengan gugus tugas. Kita tidak dapat mengharapkan 100 % dari warga untuk mematuhi protokol kesehatan, disini kita harus berperan aktif, isolasi mandiri serta pasokan logistik untuk para pasien, katanya.

Kemudian, Kajari Aceh Besar Rajendra Dharmalinga, SH, MH menyampaikan tentang penegakan hukum dimana saat ini melaksanakan kegiatan persidangan secara online dengan menggunakan visual.

“Kemungkinan masih ada Pengadilan Negeri yang melaksanakan sidang secara terbuka, disini masih ada warga bertemu dengan para tahanan dan disini pastinya akan cepat terpapar covid 19,” katanya.

Kedepan kita harapkan agar Pemerintah Aceh Besar dapat membantu alat kesehatan ke Kejari untuk meminimalisir penyebaran covid, sementra itu kami akan melakukan kerjasama dengan PLN dan Telkom dalam pelaksanaan sidang secara online. Saat ini Sinergitas antara Polri dengan Kejari dalam penyerahan tahanan telah sesuai dengan dilakukan rapitd tes sebelum sampai ke kami, pungkas Kajari.

Sementara itu, Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto, SH melalui Kabag Ops Kompol Juli Effendi, SE, M.Si mengatakan, terkait permasalahan gampong tangguh nasional, alangkah baiknya Aceh Besar juga menyiapkan gampong – gampong yang tangguh dari penyebaran covid.

“Kita sudah membuatkan MoU dengan Pemerintah Kota Banda Aceh agar diseluruh wilayah Banda Aceh untuk dijadikan gampong tangguh,” sebut Kabag Ops.

Untuk pasien yang terpapar covid, nantinya akan disiapkan rumah isolasi dan akan dibahas dengan para SKPK dan terkait penyebaran covid, banyak terlihat tenaga medis banyak menjadi korban, dan ini menjadikan perhatian kita dengan pelaksanaan sesuai SOP dan juga disiapkan rumah isolasi agar tidak terkontaminasi dengan keluarga sehingga menhadirkan claster terbaru, pungkasnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua DPRK Aceh Besar, Bupati Aceh Besar, Wakil Bupati Aceh Besar, Kapolres Aceh Besar, Kabag Ops Polresta Banda Aceh, Danramil 19/ Blang Bintang, Kajari Aceh Besar, Sekda Aceh Besar, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Kalaksa BPBD Aceh Besar, Kadis Kesehatan Aceh Besar, Kepala Kesbangpol Aceh Besar, Kasatpol PP dan WH Aceh Besar.