Cuaca Ekstrem di Aceh, Gelombang Laut Capai 4 Meter Lebih

Akibat adanya tekanan rendah di wilayah Barat Daya Aceh, maka menyebabkan pergerakan masa udara dari Samudera Hindia bergerak ke Aceh.

Wilayah Provinsi Aceh dilanda cuaca ekstrem, gelombang laut yang mencapai 4 meter. Hal tersebut disebabkan karena adanya tekanan rendah di wilayah Barat Daya Provinsi Aceh.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Stasiun I Sultan Iskandar Muda, Zakaria mengatakan, akibat adanya tekanan rendah di wilayah Barat Daya Aceh, maka menyebabkan pergerakan masa udara dari Samudera Hindia bergerak ke Aceh.

Zakaria menambahkan, untuk wilayah perairan Sabang–Banda Aceh, maka ketinggian gelombang laut mencapai 0,50 meter, wilayah perairan utara Sabang mencapai 4 meter, wilayah utara–timur Aceh mencapai 0,50 meter. Karena adanya tekanan rendah ini, maka masa udara dari Samudera Hindia bergerak ke Aceh dengan kecepatan yang tinggi

Begitu juga untuk wilayah Barat–Selatan Aceh, ketinggian gelombang lautnya mencapai 4 meter, wilayah Selat Malaka bagian utara, mencapai 1,25 meter dan wilayah Samudera Hindia Barat Aceh, ketinggian gelombang lautnya mencapai 4 meter.

“Apabila gelombang laut yang sudah mencapai 4 meter, maka sudah termasuk dalam kategori cuaca ekstrem. Fenomena cuaca ini, diperkirakan masih terjadi selama tiga hari ke depan. Meskipun demikian, kami akan terus memantaunya,” tutur Zakaria.

Tambahnya, pada Senin, 20 Juli 2020, juga terjadinya pusaran angin diwilayah Barat Daya Aceh, sehingga menyebabkan angin kencang yang mencapai 40 kilometer per jam, sehingga menyebabkan gelombang laut tinggi.

“Karena angin kencang ini, maka menyebabkan gelombang laut menjadi tinggi. Kami juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai gejala cuaca tersebut,” kata Zakaria. []