
Banda Aceh – Kehadiran rentenir di tengah-tengah masyarakat menjadi momok yang harus segera diberantas. Karena, aktivitasnya memunculkan berbagai persoalan. Selain tingginya bunga yang harus dikembalikan sampai adanya tindakan pemerasan.
Permintaan itu muncul dalam diskusi terbatas yang di gelar Masyarakat Ekomoni Syariah (MES) Aceh dengan mengusung tema “Tips Memberantas Praktek Rentenir di Kota Banda Aceh” di Caffe September. Minggu (2/8)
Dalam diskusi tersebut hardir Ketua MES Aceh yang juga Walikota Banda Aceh H. Aminullah Usman yang didampingi Ketua MES Aceh Barat, Mawardi Amin, SE.,M.Ak.
Eksistensi rentenir ditengah masyarakat tidak dapat dikatakan sebagai sebuah solusi dalam pengentasan masalah kemiskinan. Karakteristik “memberi pinjaman dengan bunga tinggi” merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan begitu saja, bila menyoalkan keberadaan rentenir selama ini ditengah masyarakat.
Menurut Aminullah, Banda Aceh sebagai kota transit yang cukup didominasi oleh berbagai penduduk dari berbagai daerah lain bahkan dari luar Aceh, sering timbul berbagai masalah ekonomi, menyebabkan berbagai konsep hadir untuk mengatasi hal tersebut. Mulai dari pemberian pinjaman tanpa agunan bahkan dengan bunga yang tinggi.
“Menariknya, ini tidak dilakukan oleh lembaga yang punya kredibitas, dimana setiap aktivitas diverifikasi dan dapat dipertanggungjawabkan dikemudian hari, melainkan dilakukan oleh perorangan yang bahkan tidak memiliki izin untuk melakukan aktivitas keuangan tersebut. Ini yang kita kenal dengan rentenir,”kata Aminullah.
Ketua MES Aceh Aminullah Usman didampingi Ketua MES Aceh Barat, Mawardi Amin (kiri) saat diskusi terbatas di Caffe September Banda Aceh, Minggu (2/8). Ist
Melihat kondisi dan plobema yang muncul di tengah masyarakat ruang untuk rentenir harus segera ditutup, karena selama ini menjadi momok bukan solusi bagi perkembangan ekonomi masyarakat kecil.
“Oleh karena itu terus harus disuarakan untuk memberantas keberadaan rentenir, sehingga mereka tidak berada dalam lingkaran masyarakat yang terjepit butuh pinjaman cepat,”kata Amin.
Masyarakat Ekonom Syariah (MES), tambahnya, secara khusus juga ikut mengemban amanah dalam mencerahkan masyarakat perihal pengelolan keuangan dalam kehidupan masyarakat Aceh sehari-hari. Ini sangat penting agar masyarakat teredukasi terkait keberadaan rentenir dan menjadi bagian pengentasan masalah ekonomi itu sendri bagi masyarakat.
Rentenir, sebutnya, merupakan konsep keuangan yang bertentangan dalam tatanan syariat Islam. Persoalan pengentasan kemiskinan harusnya melibatkan berbagai pihak terkait sebagaimana yang terus diupayakan pemerintah Aceh selama ini. Untuk itu, sangat penting membangun kesadaran masyarakat bagaimana mensukseskan pemberantas rentenir..
“Oleh karena itu, mari sama-sama berperan serta dalam memajukan ekonomi di Aceh yang berlandaskan Islam, sehingga Aceh menjadi provinsi yang konsisten menjunjung tinggi syariat Islam,”tutup Aminullah penuh harap.