Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengatakan kepercayaan masyarakat terhadap Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Mahirah Muamalah semakin meningkat semenjak mulai beroperasi pada 2018 silam.
Hingga 30 Juni 2020, lembaga keuangan mikro milik Pemko Banda Aceh ini telah mampu menghimpun dana dari pihak ketiga sebesar Rp 25 miliar dengan jumlah nasabah sebanyak 6.000 orang.
“Aset dari Rp 30 miliar pada 30 Mei 2020 naik menjadi Rp 35 miliar per 30 Juni lalu. Total aset tersebut pencapaian luar biasa dalam waktu dua tahun. Sementara laba juga telah tumbuh positif sebesar Rp 326 juta,” ujar Wali Kota Aminullah selaku pemilik saham pengendali, Rabu 1 Juli 2020 di pendopo.
Ia pun mengajak masyarakat untuk beramai-ramai menyimpan uangnya di LKMS yang baru satu-satunya di Indonesia tersebut. “Ini lembaga keuangan kita yang terpercaya di mana masyarakat bisa menyimpan uang dengan aman dan tenang.”
“Selain menabung insyaallah para nasabah akan mendapatkan keberkahan karena Mahirah Muamalah selalu ada program atau produk yang memberi manfaat bagi masyarakat, khususnya pengusaha UMKM,” kata mantan Dirut Bank Aceh ini.
Dirinya berkomitmen untuk terus menjalankan peran dan fungsi LKMS agar dapat menjadi solusi atas permasalahan modal bagi pengusaha kecil. “Dengan semakin dipercaya oleh masyarakat, tentu akan lebih banyak lagi UMKM yang dapat kita bantu,” ujarnya.
Di samping itu, Mahirah Muamalah juga didirikannya untuk membasmi praktik rentenir yang selama ini banyak menjerat pengusaha kecil. “Alhamdulillah peran penting ini juga sudah dirasakan oleh masyarakat karena kita mampu memerangi rentenir yang sangat merugikan pengusaha kecil dan melanggar syariat islam,” ujarnya lagi.
Mengamini wali kota, Dirut Mahirah Muamalah Syariah (MMS) T Hanansyah mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan kepercayaan masyarakat, di antaranya dengan melakukan edukasi serta sosialisasi yang berkelanjutan.
Sejumlah agenda rutin digelar mulai dari pertemuan dengan para keuchik, camat, workshop di media, talkshow di radio, “hingga kuliah umum di universitas-universitas untuk memperkenalkan sekaligus mempromosikan LKMS Mahirah Muamalah,” katanya.
Sesuai arahan wali kota, pihaknya pun bertekad untuk menjadikan MMS sebagai urat nadi perekonomian mikro di Banda Aceh. “Dana yang tersimpan akan disalurkan dalam bentuk pembiayaan bagi usaha produktif dan usaha rumah tangga. Kita punya banyak produk sesuai kebutuhan masyarakat,” katanya lagi. (Jun)