Nihil Kebakaran Di Kota Banda Aceh Selama Bulan Suci Ramadhan, Ini Penjelasannya

Banda Aceh, Sabtu 30 Mei 2020- Alhamdulillah! Selama Bulan Suci Ramadhan tidak ada laporan kejadian kebakaran sama sekali di Kota Banda Aceh, baik itu kebakaran ilalang maupun rumah-rumah di permukiman warga, bahkan memasuki hari ke enam Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah, Sabtu (30/5/2020) tidak ada musibah kebakaran yang dilaporkan terjadi di pusat Ibukota Provinsi Aceh ini.

Hal tersebut menunjukkan tingkat kesadaran masyarakat tidak membakar sampah serta ilalang secara sembarangan, semakin tinggi dan lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dimana angka kejadian kebakaran mencapai puluhan kasus, sehingga membuat petugas pemadam kebakaran cukup kewalahan, terutama musibah kebakaran terjadi menjelang berbuka puasa, demikian diungkapkan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh, Drs Rizha MM kepada Serambinews.com, Sabtu (30/5/2020).

“Alhamdulillah, selama puasa tahun ini yang mulai kita laksanakan pada Jumat, 24 April sampai 23 Mei 2020, tidak ada laporan kejadian kebakaran apapun di Kota Banda Aceh, baik itu kebakaran ilalang maupun kebakaran rumah-rumah di permukiman warga,” sebut Rizha.

Artinya, lanjut Kepala DPKP Banda Aceh ini, pihaknya juga tidak mengharapkan ada kejadian kebakaran maupun kejadian lainnya, namun, dengan nihilnya kejadian kebakaran di Kota Banda Aceh selama bulan suci Ramadhan dan hari keenam Hari Raya Idul Fitri 1441 H, hal yang penting untuk dijelaskan bahwa tingkat kesadaran dan dukungan masyarakat semakin tinggi dan semakin lebih baik.

Lazimnya, kata Rizha, di tahun-tahun sebelumnya kebakaran ilalang kerap terjadi jelang sore hari dan sengaja dibakar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, tapi, di tahun khususnya di bulan suci ramadhan dan menjelang hari raya idul fitri 1441 hijriah ini tidak ada sama sekali. Begitu pula dengan kebakaran rumah, yang biasanya terjadi jelang berbuka puasa, karena puncak arus pada jam-jam tersebut antara pukul 18.30 sampai 18.50 WIB cukup tinggi penggunaanya. “Umumnya kebakaran rumah terjadi akibat hubungan arus pendek listrik, karena hampir semua perlengkapan rumah tangga ketergantungan dengan arus listrik,” pungkas Rizha.

Kasi Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Pemadam Kebakaran, Yudi, SH menambahkan tidak ada laporan kebakaran yang terjadi di Kota Banda Aceh juga didukung oleh intensnya patroli dan kesiapsiagaan yang dilakukan petugas serta tingginya partisipasi masyarakat dalam mengatasi terjadinya kebakaran di permukiman warga serta pembakaran sampah dan ilalang.

“Petugas DPKP Banda Aceh juga intens menyosialisasi berbagai upaya pencegahan kebakaran serta mensosialisasikan bagaimana cara penanganan pertama bila terjadi musibah kebakaran. Kami juga meningkatkan patroli serta membagikan-bagikan nomor darurat di 0651-113 bila terjadi kebakaran agar pertolongan bisa cepat dilakukan,” tutup Yudi.(*)

Sumber@serambinews.com

Penulis. Misran Asri