Dosen Ekonomi Unsyiah Kritik Pembangunan Pasar Lamdingin, Begini Faktanya

BANDA ACEH, Waspada.co.id – Dosen Fakultas Ekonomi Unsyiah, Dr. Amri menilai era kepemimpinan mantan Wali Kota Banda Aceh sebelumnya ditemukan adanya pembangunan tanpa studi kelayakan.

Amri mencontohkan pembangunan Pasar Lamdingin tidak dibutuhkan oleh masyarakat. Sebagaimana diberitakan di media online Kontras Aceh, Senin (31/08/2020).

“Ambil contoh seperti pembangunan pasar Lamdingin. Ini tidak ada Studi Kelayakan (Feasibility Study). Tak cukup dengan Detail Engineering Project. Sehingga tidak dibutuhkan oleh masyarakat dan membuat pedagang gulung tikar,” tegas Amri.

Tahun 2016 lalu, Pemerintah Kota Banda Aceh membangun satu unit pasar representatif yang berdekatan dengan komplek Pelabuhan Samudera Lampulo. Pasar senilai Rp. 9,2 M ini berada wilayah Gampong Lamdingin tepatnya didekat gerbang masuk ke Pelabuhan Samudera Lampulo.

Peletakan batu pertama oleh Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal SE dan Ketua DPRK Arief Fadillah, Selasa (16/8/2016) silam.

Kadis Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Banda Aceh, M. Nurdin mengatakan Pasar Al-Mahirah Lamdingin masih dalam pembenahan fasilitas sarana dan prasarana.

“Ini komitmen Walikota yang ingin menuntaskan permasalahan lama, kita tidak perlu mencari siapa yang salah, saat ini kita butuhkan solusi dan partisipasi semua pihak agar permasalahan yang ditinggalkan oleh Pemerintahan yang lalu bisa segera kita tuntaskan, tentu butuh dukungan dan kerjasama semua pihak, beri masukan konstruktif agar kita bisa tuntaskan semua masalah tersebut,” Jelasnya.

Usai pembenahan, para pedagang yang berjualan di Pasar Peunayong dan Pasar Kartini akan direlokasi kembali ke Pasar Al-Mahirah Lamdingin.

“Para pedagang sudah membuat surat pernyataan, usai renovasi akan menempati kembali Pasar Al-Mahirah Lamdingin, saat ini kami fokus untuk perbaikan sarana, karena masih baru, Pasar ini butuh penyempurnaan akhir agar memberikan kenyamanan bagi pedagang dan pembeli,” Jelasnya.

M.Nurdin mengatakan Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman mengizinkan pedagang berjualan kembali ke Pasar Peunayong karena rendahnya daya beli akibat Covid-19.

“Pak Wali sangat terenyuh mendengar keluhan pedagang sepi pembeli, karena itu beliau mengizinkan pedagang membuka lapak sementara, sembari meningkatkan fasilitas di Pasar Lamdingin,” Ujarnya.

Nurdin menilai banyak inovasi dan terobosan Wali Kota dibidang modernisasi Pasar. “Lihat saja bagaimana lantai III Pasar Aceh yang dulunya kumuh dan kosong, dimodernisasi menjadi Mal Pelayanan Publik (MPP) yang modern dan megah,” Jelasnya

Nurdin yakin Pasar Al-Mahirah Lamdingin akan kembali dipadati warga usai Pandemi Covid-19. “Usai Pandemi, kita akan gencarkan event UMKM di Pasar Lamdingin, ribuan warga akan berkunjung setiap harinya. Karena masih Pandemi, belum bisa kita laksanakan event,” Kata Nurdin.

Pemko Banda Aceh melalui Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan, selama bulan September akan memberikan voucher diskon belanja Rp. 10.000 setiap berbelanja minimal Rp 50.000 , berlaku Sabtu dan Minggu untuk 300 orang pertama.

Saat ini belasan pedagang ikan sudah kembali berjualan di Pasar Al-Mahirah, mereka mengaku nyaman. “Namanya juga Pasar Baru bang, butuh waktu untuk ramai, tetapi karena Covid, warga agak kesulitan ekonomi, kami berdoa semoga Covid segera berlalu,” Kata Iwan, pedagang ikan. (wol/drs/data3)